Monday, July 21, 2008

Sudahkah Anda Membuat Keputusan?

Apa yang telah kita dapatkan hari ini adalah akibat dari keputusan yang kita ambil di masa lalu, dan apa yang kita putuskan hari ini adalah apa yang akan kita dapatkan di masa depan. Yah begitu kira-kira kata orang bijak.


Sudahkah anda membuat keputusan? Pertanyaan itulah yang diajukan oleh seorang trainer pada saat saya mengikuti kelas motivasi. KEPUTUSAN. Mengapa keputusan itu sangat penting? Tanya bathin saya. Pentinglah…liat aja…keputusan saya untuk menulis akan mempengaruhi apa yang akan saya tulis. Begitu juga keputusan saya untuk menggeluti dunia lain (sssttt..bukan dunia gaib loh..) maksud saya memasuki dunia kerja di luar kompetensi saya sebelumnya. Saya tahu, banyak yang sangsi dan bertanya-tanya akan keputusan saya itu Tapi live must go on. Saya telah membuat keputusan dan sewajarnyalah saya membuktikan bahwa saya tidak salah dalam mengambil keputusan dan saya jugalah yang bertanggungjawab akan akibat dari keputusan saya.

Lalu, bagaimana dengan Anda. Sudahkah anda membuat keputusan? Kalau belum segeralah buat, jangan biarkan hidup mengatur anda tapi andalah yang seharusnya mengatur hidup anda. Bukankah anda adalah sutrada, penulis scenario dan sekaligus pelaku hidup anda?

Tuesday, May 13, 2008

S U K S E S adalah......

Mengetahui kebenaran yang sesungguhnya dan menerima hal itu
Menemukan sebuah kebutuhan dan memenuhinya
Menghadapi tantangan dan menuntaskannya
Mengorbankan hidup dan mendapatkannya kembali
Memiliki rencana dan menjalankannya
Mengembangkan talenta (potensi diri) dan membagikannya
Pergi ke surga dan tahu benar akan hal itu

To My self

Why are you wasting your time? Do something, RaTNa ! MOVE
Life is going by do something!! But if you filled with a deep urge, mad urge to be active, then he will guide you then he is the only guide

Apa lah arti sebuah mimpi

Mbak.....semalam aku bermimpi, artinya apa yah?"tanya Aya setelah dia menceritakan panjang lebar mimpinya. Artinya????" tanyaku balik, apa yah?''''' gak tau lah.....soalnya aku jarang bermimpi, kalo pun bermimpi, besoknya dah lupa mimpi apa semalam. Lagian aku juga gak begitu suka menginterpretasi mimpi....bukankah mimpi itu kembang tidur?????

Tapi.......kenapa aku begitu mudahnya berubah? Semalam aku bermimpi dan sepanjang hari ini aku berkutat dengan diriku sendiri mereka-reka apa arti mimpi semalam?
BTW emang mimpi apaan semalam....??? Aughhh ahhh gelap......

Alhamdulillah....

Alhamdulillah.....
Bisa juga kebuka blog gw setelah sekian lama gw otak-atik make password yang berbeda-beda.....padahal gw dah antisapi loh...hanya punya 2 stok password....yang jadi masalah gw punya banyak username yang berbeda-beda dan kebanyakan gw dah lupa karena saking kreativnya waktu bikin....maksut ati biar keren gitu loh....apa daya lupa juga hikhikhik....

Tuesday, March 25, 2008

Permintaan Hati

“Kalo Lia bisa mendapat nilai rata-rata 8 di ujian try out UAN, mbak akan traktir pizza hut,” Janjiku pada Lia yang dua bulan terakhir ini menghabiskan waktu bersama dalam mempersiapkan UAN.


Yah…ternyata janjiku tuk mentraktir PIZZA HUT ampuh juga yah….liat aja semangat Lia dalam belajar. Dia akan langsung ke kamarku dengan membawa buku dan peralatan tulisnya, padahal jadwal belajarnya masih setengah jam lagi. Setiap kali aku bertemu dengannya setiap kali itu pula dia bercerita tentang kegiatannya di sekolah. Dia juga dengan setia menunggui aku bangun pada saat aku masih tertidur pulas di jam belajarnya dia ….(wah….contoh yang tidak baik neh)…


Kalo Lia lulus masuk DUTIS(SMP 239), Lia mau apa dari Mbak, ? tanyaku ke LIA suatu hari.
‘’Lia pengen mbak ketemu cowok yang baik hati yang nantinya bisa jadi suami mbak, ujar Lia spontan dan blak-blakkan.
‘’Haaaaaaa…….(mulutku mangap ampe kering) Suprising banget….aku kira dia akan minta ditraktir di KFC ato di MC Donald ternyata permintaan dia sangat mengejutkanku, permintaan hati atau doa atau apapun itu namanya…..terucap dari bibir ABG yang masih polos.


Jujur saja, LIA sangat memperhatikan kehidupan pribadiku.Setiap malam minggu, dia selalu menanyakan kenapa aku gak malam mingguan, mungkin karena iba melihat mbaknya nungguin kos mlulu, dia pun menjodoh-jodohkan aku dengan pria CLASS MILD (soalnyaa waktu ketemu, doi lagi beli rokok class mild):d. Dia juga yang sibuk mendorong-dorong aku agar mau kenalan dengan cowok yang menurutnya cocok denganku, dan pada akhirnya dia angkat tangan dan nyerah karena segala usahanya GATOT (Gagal Total)….ughhh mbak mati rasa kali yeeee…kog gak ada yang klop sih, ujar nya kesal.

Lia…Lia…Lia….

Thanks yah atas permintaannya. Aku janji kalo nanti ketemu ama cowok yang baik hati dan menjadi suamiku, mbak akan traktir Lia makan Pizza sampe puaaaaaasssssssss………

Patah Hati

“Cheng, aku lagi patah hati nih,”kataku membuka percakapan ditelepon dengan Cheng, sohibku yang memilih menetap dan berkarier di Purwokerto sebagai dosen.
“Siapa yang berani mematahkan hatimu?”tanya Cheng dengan suara penasaran.
“Gak ada yang mematahkan hatiku,”ujarku.
“Kalo begitu hati siapa yang kau patahkan?” tanya Cheng masih dengan suara penasaran.
“Gak ada,”jawabku
“Lalu, bagaimana kamu bisa patah hati?”tanya Cheng lagi.
"Aku sendiri yang mematahkan hatiku,’’jawabku dengan polos :d


Aneh bin ajaib, aku merasa patah hati tapi tak satu orang pun yang mematahkan hatiku dan tak satupun hatinya orang aku patahkan. Aku sendiri yang mematahkan hatiku sampai berkeping-keping. “Halah…..sok didramatisir,”ujar bathinku. Gak…gak didramatisir. Aku hanya belajar mengungkapkan perasaanku even ke diriku sendiri. Lagian kalo aku patah hati kan gak ada yang rugi dan tidak ada yang aku rugikan,”ujarku. Aku hanya ingin menikmati rasanya patah hati dan ternyata….asyik juga yah…soalnya patah hati sambil makan sambal goreng ati…..heheheee….

Di JCo Dia Bertemu Dengannya

Jujur aja….J.Co bukanlah tempat yang special buat saya, hanya ada satu moment yang terjadi di sana yang membuatnya menjadi the most memorable place buat saya. Yah, karena di J.Colah sahabat saya mentraktir saya makan donut sepuasnya, “Masa sih…segitunya…bukannya dah sering ditraktir..bahkan lebih dari sekedar donut?” tanya bathin saya. Ya…ya..ya…bukan karena donutnya,tapi karena traktirannya membawa berkah. “Maksudnya?” tanya bathin saya lagi. Iya, karena dia mentraktir saya donut di JCo, lalu dia bertemu dengan seorang pria di sana, dan ternyata pria itu melamarnya pada pertemuan berikutnya. Bayangkan aja, kalo saya menolak ajakannya makan donut diJCo, dia bisa-bisa gak ketemu ama pria itu.”ujar saya.

“Halahhhh….itu mah bisa-bisanya saya aja, bukannya jodoh datangnya gak disangka-sangka, bisa datang dari berbagai tempat, bisa datang kapan saja…..

Buktinya, sahabat saya itu telah mengunjungi banyak tempat, telah banyak pria-pria yang melewati proses seleksinya, telah melakukan ta’aruf, dah menitipkan biodatanya ke para penghubung dan semuanya itu berlabuh dan berakhir di JCo.”

Ssssst…..ada yang mo traktir saya lagi di J.Co? Sapa tau kamu bisa bertemu dengan “Malaikat Pelindung” di sana heheheheh……”Ngaraaaaaap” teriak bathin saya.

Wednesday, March 12, 2008

Celaka...........

Celaka 13, maksud ati menghindari macet, saya pun memutuskan untuk menggunakan KRL jurusan Bogor-Kota yang penuh sesak penumpang. Saya pun mendapat posisi dekat pintu keluar. Berdiri, bergelantungan di pintu, dan berhimpitan adalah pemandangan yang tidak asing lagi di KRL terutama jam sibuk seperti pagi ini. Posisi dekat pintu saya pilih agar memudahkan saya untuk turun dari kereta karena jarak tempuh perjalanan saya cukup pendek, hanya membutuhkan waktu 15 menit.

Celaka 14, ternyata saya salah strategi. Saya salah mengambil posisi di dekat pintu sebelah barat sementara pintu keluar adanya di pintu sebelah timur, otomatis saya harus melewati himpitan penumpang sambil mendorong sapa saja yang bisa didorong agar saya bisa mencapai pintu keluar….walhasil, badanku yang imut ini jadi pegel-pegel dan keringet mengalir deras kayak terima banjir kiriman dari bogor.

Celaka 15, sebelum saya mencapai pintu keluar, kereta sudah melanjutkan perjalanannya……akhirnya saya pun turun di stasiun berikutnya.

Celaka 16, inilah pertama kalinya saya turun di stasiun ini. Saya tidak tahu harus melewati pintu keluar yang mana, karena secara fisik, stasiun ini berbeda dengan setasiun lainnya. Penumpang harus melewati tangga dulu untuk mencapai jalan raya, nah…kalo salah naek tangga bisa-bisa wassalam deh,,,,kudu mutar……dan mutarnya lumayan jauhhhhhh…Tapi Alhamdulillah, kali ini dewi fortuna lagi memihak diriku dengan mengandalkan feeling, akhirnya saya pun menemukan jalan yang benar.

Celaka 17, saya bingung mau naek angkot mana neh….untuk amannya seh bisa aja naek ojeg hanya saja budgetnya terbatas boooo….setelah nanya sana-sini akhirnya ketemu juga angkot ke arah pasar minggu….

Celaka 18, waktu menunjukkan jam 8 kurang 10 menit. Padahal saya punya janji jam 08.00 tet….narik napas sambil ngeliat jalan di depan….alamaaakkkk macetnya minta ampyun……maksud ati menghindari macet malah kejebak macet…….ampuuuunnnn deh…..

Celaka 19, Finally bisa nyampe juga di x-bata, dengan penuh percaya diri saya pun menyetop angkot jurusan kampung melayu–Pasar minggu…..weits….weits…ini kan taman makam pahlawan…Sesuai petunjuk yang saya terima, lokasi yang saya tuju ada di depan ato di samping ato dibelakang taman makam pahlawan????, saya pun tidak yakin dengan diriku sendiri….myfeeling mengatakan ada yang salah…stop…stop….….turun ah…

Celaka 20, karena gak yakin, saya pun memutuskan tuk menelpon…alamaakkk….telponnya lagi sibuk….kalo gitu nanya tukang parkir aja….dengan wajah yang penuh meyakinkan, bapak itu menganjurkan saya untuk naek angkot lagi untuk melanjutkan perjalanan saya sambil menunjuk arah yang tadinya saya ragukan…

Celaka 21, tanpa berpikir panjang, saya pun mengikuti anjuran bapak itu dan ternyata salah…..seharusnya saya mengambil arah sebaliknya weleh-weleh….

Alhamdulillah….celakanya cuman sampai di sini, karena setelah itu saya dapat menemukan lokasi yang dimaksud dengan selamat dan terlambat sekitar lima menit…syukurlah masih dapat ditolerir.

Alhamdulillah...Finally

"Assalamu ‘alaikum, mbak,” ujar seorang sahabat di seberang sana.
“Wa alaikum salam, gimana kabarnya say?,”tanya saya berbasa-basi.
“Alhamdulillah baik, mbak. Doain yah semuanya lancar….Insya Allah tgl 18 April kami akan melangsungkan pernikahan,” ujar sahabat saya dengan suara malu-malu gitu.
“Alhamdulillah……Finally…..”ujarku dengan lirih. Rasanya senang banget karena satu orang lagi sahabat saya akan melangkah ke tahap kehidupan berikutnya.

Tiba-tiba teringat kembali memori saya bersama sahabat saya sewaktu kami berdiskusi tentang perkawinan, pasangan hidup, anak, keluarga, karier, mimpi-mimpi kami. Kami juga pernah berhompimpa hanya untuk menentukan siapa diantara kami yang akan melangsungkan pernikahan pertama kali and the winner was ..”ME”…but the reality is…..???????

Alhamdulillah……Finally….
Ikhtiar yang telah dilakukan sahabat saya selama ini membuahkan hasil lewat doa-doa yang selama ini dipanjatkan sepanjang waktu, shalat-shalat yang ditunaikan sepanjang malam, biodata yang dititipkan ke teman-teman, dan usahanya untuk lebih terbuka dengan orang lain. TWO THUMB, Sis…!!!

Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Allah. Pernikahan bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis,melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai.

Monday, March 3, 2008

Saya Telah Menghianatinya

“Mbak, saya telah menghianatinya” kata NingNong.
“Haaaaa, kamu selingkuh ama siapa?” tanya saya penasaran. Sepengetahuanku NingNong masih tercatat sebagai pacar ALE sampai saat ini.
“Gak, saya gak selingkuh. Saya telah menghianati atasan saya,” ujar NingNong dengan wajah pucat pasi…..
“Mang ada apa, Ning….” tanya saya dengan penuh antusias, saya khawatir NingNong telah dipecat karena melakukan hal-hal yang merugikan perusahaan tempatnya bekerja.
“Hari ini saya tidak masuk kantor karena ada panggilan interview. Saya telah menghianati atasan saya karena telah mulai melirik perusahaan lain.”

Haaaaaaaaaa……(mulut saya mangap neh…)
Ya oloh…..segitunya perasaan NingNong ama si bos, wah…kenapa rasa menghianati gak pernah muncul kedalam diri saya selama ini. Jujur saja, selama saya bekerja di Jakarta, ntah berapa kali saya mengajukan alasan yang benar-benar alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan alasan yang mengada-ada bahkan ada yang boong juga (kalo dah kepepet dan terpaksa J) hanya karena ada undangan interview di perusahaan lain Wah…wah…jangan-jangan saya dah mati rasa kali yah….

“Saya telah menghianatinya”, ucapan NingNong masih terngiang di telingaku. Menurut saya, resign dan mencari pekerjaan baru adalah hak setiap orang, tapi masak sih, mengikuti proses recruitment merupakan suatu penghianatan?

Saya Mau Menikah

Namanya Umayah, kami memanggilnya ‘AYA” (cantiknya gak kalah loh ama Naysila Mirdad di sinetron Cahaya, swer...!!!!). Usianya 16 tahun asal dari pemalang. Dia adalah asisten ibu kos yang ke sembilan sejak saya menetap di kos WarLi. Berbeda dengan asisten-asisten Ibu sebelumnya, AYA boleh dikata masih fresh from the oven. Aya belum pernah bekerja dan baru kali pertama datang ke Jakarta.

Sementara kedelapan orang asisten ibu sebelumnya lebih metropolis dari majikan dan anak-anak kos. Lah iyah lah…….mereka sudah dilengkapi dengan Handphone, yang lebih sering berdering dari HP saya….setiap malam minggu kencan ama pacar-pacar mereka…dan sementara saya cukup bahagia berada di depan teve sambil nonton sinetron…….Alat kosmetik mereka pun sangat lengkap, mulai dari lipstick, bedak, pelembab, krim pagi, krim malam, mascara, blush on, eye shadow….sementara saya cukup memakai pelembab dan bedak tabur dan sedikit olesan lipstick dan itupun dipakai kalau keluar rumah….

“Mbak, mo kemana? Tanya saya ke Liya, asisten ibu kos yang pertama setelah saya melihat dia membawa tas travel bagnya. “Saya mau pulang kampung. Saya mau menikah.” Ujarnya.

Lain hari saya menemukan kamar asisten Ibu terbuka dan sudah kosong melompong. Mbak Wati kemana Bu? Tanya saya ke ibu kos. “Wati pulang kampung, mau menikah” kata Ibu.

“Mbak saya pamit, mau pulang kampung. Saya mau menikah, kata Erna waktu saya masih tergolek di tempat tidur.

Lain lagi dengan Mbak Iyem, alasan yang diajukan pertama adalah ingin melanjutkan sekolah, akan tetapi signal untuk mendapatkan ijin pulang masih belum di approve, akhirnya dia juga mengajukan alasan mau menikah, tetteteettettt langsung deh disetujui ama Ibu.

Hahahahahah….ternyata alasan mau menikah ampuh juga. Buktinya Ibu akhirnya memberikan ijin ke mereka tuk pulang kampung, padahal sepanjang pengetahuan saya, sampai detik ini tak satu pun diantara mereka yang benar-benar telah menikah…….. J

Guru oh Guru

Tanpa kusadari, darah guru or tenaga pendidik begitu melekat dalam tubuh ini. Kakek saya seorang penilik sekolah, bapak saya guru, sebagian besar om dan tante saya juga guru dan kakak sulung saya pun seorang dosen. Saat ini,saya pun tertarik di dunia pendidikan padahal pada saat menjadi fresh graduated, saya menolak mentah-mentah tawaran menjadi dosen dengan alasan ingin mengubah garis keturunan (hiiikkk sok idealis…)

Setelah genap sebulan mendampingi Lia dalam mempersiapkan diri untuk UAN, baru terasa kalo menjadi guru or tenaga pendidik tidak hanya sekedar bermodalkan cuap-cuap tapi lebih dari itu.

Banyak hal-hal yang tak terduga terjadi, antara lain materi pelajaran yang 70% sudah saya lupa dan butuh waktu tuk meremind kembali, Lia yang sangat kritis dan sering mengajukan pertanyaan yang tak terduga dan membuat saya sport jantung, ditambah lagi mood Lia yang sering naek turun dan lebih parah lagi mood saya yang kayaknya lebih banyak turunnya daripada naeknya (waduh gawaaaaaaattttt…..). Selain itu saya pun kudu mengenal dunia Lia yang beranjak menjadi gadis remaja, menjadi teman curhatnya dan kudu bersedia mendengar celotehan dia.

Baru saya sadari bahwa begitu tidak pedulinya saya terhadap jasa guru-guru saya selama ini, terbukti sejak saya dinyatakan lulus, belum pernah sekali pun saya mengunjungi skolah-skolah saya dan mengucapkan ”Terima Kasih” kepada guru-guru saya.