Thursday, April 26, 2007

Air Mata

Oleh: Ferrasta ’pepeng’ soebardi

Saudaraku, banyak orang berpendapat mengalirkan air mata, identik dengan perempuan. Juga, identik dengan lemah, cengeng, dan banyak label yang mengacu pada kerapuhan. Benarkah begitu? Sejak dulu saya tidak sependapat!

Dua tahun belakangan ini pendapat saya menguat. Hari ini saya semakin yakin mengalirkan air mata adalah signal, anugerah yang tiada duanya. Signal dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Menangis adalah manifestasi dari kemahalembutan Allah Sang Khalik.

Saudaraku, insya Allah setiap orang pernah merasakan aliran aneh yg membuat air mata kita mengalir. Penyebabnya bisa apa saja. Membaca kisah hidup seseorang, mendengar pernyataan orang, atau melihat penderitaan orang. Bahkan, tanpa sebab yang jelas tiba-tiba air mata kita mengalir. Bahkan, karena sebuah kabar yang sangat menyenangkan pun, kadang air mata bergulir menetes.

Berbahagialah mereka yang selalu menyebut asma Allah setiap mengalirnya air mata. Karena, kita selalu ingat dari mana sumber kelembutan yang kita miliki itu.
Mungkin kita pernah mengalami masa di mana kita tidak sempat mengalirkan air mata. Ketika cobaan datang dan menyesakkan dada, kita tidak menangis. Melihat kepedihan orang --lalu mencoba berempati dengan kitalah yang menanggung kepedihan itu-- air mata tak setitik pun menetes. Benarkah itu hebat?
Mungkin ya, tergantung dari mana kita melihatnya. Walau saya tidak menolak dan setuju siapa pun boleh mengalirkan air mata, tapi pernah saya berpikir, ''Menangis? Tak sempatlah bagi saya untuk menangis.'' Namun, hari ini saya sadar, berarti saya adalah orang yang tidak sempat melembutkan hati.

Ya Allah, maafkan keangkuhan hamba. Ya Latief, lembutkan hati hamba untuk bisa merasakan semua takdir-Mu tanpa harus bersedih. Kuatkan signal hati hamba ya Rahman, ya Rahim, agar hamba selalu bisa menangkap dengan cerdas semua tanda-tanda kebesaran-Mu tanpa harus merasa kecil hati, lemah, dan ketakutan. Jadikanlah air mata kami sebagai tanda kedekatan hamba kepada-Mu.

Akhirnya mendung di mata tak terbendung lagi. Meringankan semua rasa yang berbaur menjadi satu, melihat begitu banyak bencana datang silih berganti di muka bumi ini.

Peliharalah kami ya Muhaimin. Amin yaa mujibass saailiin. ''Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?'' (Al-Qamar <54>: 17)

Monday, April 23, 2007

Bilakah.......

Sssst.....ini bukan tulisan aku yah....tapi isinya sangat menggugah makanya ku posting di sini....
buat yang nulis tulisan ini, maap diposting tanpa seijin tapi thx banget dah ngasih pencerahan ....


Jodoh … ah jodoh … Memang gampang-gampang susah ya. Siapa yang tak mendamba teman hidup yang dapat diajak saling mengisi dan melengkapi dalam mengarungi bahtera rumah tangga di samudera kehidupan yang seringkali terrasa ganas. Seorang suami shalih dan bertanggung jawab adalah idaman perempuan, sebagaimana laki-laki pun mengidamkan istri shalihah dan bertanggung jawab.

Katanya … Pasangan hidup itu … ibarat belahan jiwa. Tempat hati menemukan ketentraman dan kasih sayang. [ehem! Romantisnya …]. Maka tak heran, sebelum berjumpa dengannya, jiwa selalu mendamba. Dan konon … yang namanya jodoh itu seperti rizqi. Kadang muncul dan datang tanpa diduga, namun kadang harus dengan usaha ekstra keras baru bisa ketemu. Sering juga luput meski sudah jatuh bangun mengejarnya. [kayak lagunya Kristina aja deh]. Barangkali karena ia termasuk rahasia Allah yang tak seorang pun tau kapan, di mana, dan dengan siapa akan dipertemukan. Ya, kita memang hanya bisa dan perlu berusaha.

Bagaimana kalau belum dipertemukan juga? Seorang ustadz mengatakan raihlah jodoh dengan terus-menerus meminta kepada Allah. Betul, jodoh itu di tangan Allah, tapi kalau tak diminta, ya akan tetap di tangan Allah terus, canda seorang ustadz yang lain lagi, dalam kesempatan berbeda. Jadi … raihlah dengan terus-menerus minta kepada Allah. Jangan pernah bosan, jangan pernah mengenal lelah. Jangan pernah berhenti di tengah jalan. Bersabar dan tetap berpegang teguh, istiqomah dengan nilai-nilai Islam, adalah kata kuncinya. Yakin adanya jodoh bagi setiap orang akan melahirkan kesabaran dan ketenangan hati dalam menjalani proses pencarian dan penantian, betapapun lama, panjang, dan berliku-liku.

Benar, dan bukankah dalam salah satu bagian dari “Surat CintaNya”, Dia memberitahukan “Bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan” , “ Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan” dan masih banyak lagi yang senada. Allah-lah yang memberitahukan, dan Allah maha benar dengan segala firmanNya, dan Allah maha menepati janji. Maka tugas kita hanyalah berdo’a dan berusaha, sedang hasilnya … adalah hak “prerogatif” Allah untuk menentukan. Serahkan sepenuhnya padaNya.

Allahu Akbar!

Janji Allah lagi “ath-thoyyibaatu lith-thoyyibiina wath-thoyyibuuna lith-thoyyibaat”. Dan adakah yang lebih menepati janji selain Allah?!?. Fashbir Shobron Jamiilaa …

Dan keep husnudhon. Kata psikolog nih, menikah memang memerlukan kesiapan lahir-batin, bukan semata karena harus menikah. Kalau di surat annur disebutkan ath-thoyyibaatu lith-thoyyibiina wath-thoyyibuuna lith-thoyyibaat … menyiratkan bahwa ketika kita mengharapkan teman hidup yang masuk golongan aththoyyibuuna berarti adalah tugas kita membina diri agar masuk golongan aththoyyibaat. Dan begitu pula sebaliknya. Dan … selalu ada hikmah tersembunyi dari segala ketetapan Allah. Jadi … kalau belum juga dipertemukan juga meski usaha sudah maksimal … [gimana kalo belom maksimal ya?:)] bisa jadi salah satu arti dan hikmahnya adalah bahwa Allah masih memberi kesempatan yang luas untuk terus membina diri, terus memperbaiki diri sampai tiba saat dipertemukan dengan the special one nantinya. Untuk bersama seiring-sejalan menapaki jalan cintaNya, menuju kepadaNya.

Jadi … Keep Smiling, Laa Tahzan … Allah ma’ana …

Allahu Akbar!

Ups! Ada yang terlewat! … hmmm … Adalah perlu, terus membina diri. Namun demikian, satu catatan bahwa pembinaan diri itu janganlah semata untuk menggapai jodoh lho… Adalah perlu, untuk senantiasa menjaga kesucian niat dan hati, untuk senantiasa menujukan setiap gerak, langkah, dan tiap sisi-sisi kehidupan, semata karena dan untuk Allah. Dengan begitu, insya Allah, hidup kan terasa lapang dan enak, dalam sikon apa pun. Tul nggak? Tul nggak?;;). Kalau kemudian ikhtiar itu juga menghasilkan side-effect super indah, hadirnya (baca: dihadirkannya) seorang “teman-sejati” terbaik dari sisi Allah … ya … pandanglah itu mukafa`ah, jaizah indah dari Allah karena sabar dan istiqomah kita menapaki jalan cintaNya. Percikan kasih dari yang Maha Kasih, sentuhan cinta dari Sang Maha Mencinta yang cintaNya tak pernah pudar oleh masa, tak pernah pupus oleh waktu, tak pernah lekang hingga akhir zaman. Allahu Akbar!

Allah al‘aliimul-khabiir. Dia Maha Mengetahui tiap lintasan hati yang paling tersembunyi … tiap desiran jiwa yang mendamba … tiap denting kerinduan kita. Wa ilaa robbika farghob, demikian pesanNya. Ya, hanya kepadaNya jua segala pengharapan, pun kerinduan bermuara…

Innamal a’maalu binniaat wa innama likullimri`in maa nawaa
Jadi …
Jaga selalu niat …
Jaga hati …
Hati-hati bawa hati …
;) [ting!] ;;)

Gamping 793461
1425 H Kala Sunyi Selimuti Hati, Hangat SinarMu Beningkan Qalbu
[Sayup Robbani bersenandung biarpun mata terpejam, Kasih tetap di hati, terukir peribadi segirang matahari, memancar hati sanubariku berseri, menerangi. Tak terputus kalimah, sekilasnya Cahaya, segalanya qudratMu, dariMu ya Allah, memberi jalan yang diridhai, olehMu, penyuluh di malam hari”]

Thursday, April 19, 2007

Gila.... (reply email dari KUN)

komentarku pertama adalah ....hahahahaha
mbak nana ini ada2 aja. udah merasa 'gila' gitu kok nulis ceritanya lancar kayak bikin cerpen hehehehe

gak papa kan aku ketawa? soalnya aku sendiri jadi ketawa kalo ingat jaman 'gila'ku itu dulu muncul....

tahu gak, yang kubilang ngajak nikah aku pas aku lagi gila dan aku setuju aja itu, bahkan ampe sekarangpun aku gak pernah liat wajahnya kayak apa hahahaha
soalnya ....ssst......jangan bilang2 ya.....yang ngajak merid aku saat itu adalah temen chating yang tentu saja ketemunya di internet, dan dia orang india,tinggal di india, dan itulah...ampe saat ini sekedar fotonya pun aku lom pernah liat :P
tapi pas saat itu pede aja kubilang ama bapakku alm untuk mohon doanya....
dasar gila :)

aku setuju dengan kata temen mbak nana, bahwa niat dan pingin itu sesuatu yang berbeda
tapi kalo menurut versiku, bisa dikaitkan. kalo emang ingin-nya sudah bener2 akhirnya kita jadi hmmm apa ya...dibilang 'terobsesi' dalam arti sederhana untuk mencapai apa yng kita inginkan itu.
dan akhirnya....kalo pengalaman aku sih, aku bener2 merasa serius untuk berusaha.
mungkin bagi orang lain hal yang aneh apa yang kulakukan saat itu, kayak yang udah kuceritain ke mbak nana.
apa coba hubungan puasa ama pingin nikah?
yang pasti aku cuma berusaha melakukan apa yang kupikir insyaallah aku mampu melakukannya.
selain tentunya, aku membuka diri untuk misalnya kenalan ma cowok hahaha
ingat gak, aku cuek dan mau aja pas mbak nana bilang mo dikenalin ma adi (yang cakep cieeee hahaha) temen mbak di berau itu...:)
dan di saat yang hampir sama aku kenal ma mas rico..biasa aja sih saat itu wong emang aku juga orangnya cuek2 aja :)
saat itu semua jujalanin aja sambil berdoa mohon petunjuk Allah dan kemudahan
ya begitulah...bahkan pas diajak nikah pun aku cuek aja, maksudku aku cuma berpikir mungkin emang udah jalannya seperti itu, ya sudah kujalani aja

kalo baca cerita mbak nana yang berubah jadi power rangers eh salah...pahlawan bertopeng ya hehehehe
hmmm kok bisa jadi gitu ya (kayak gak pernah ngalamin aja :P)
susah juga sih aku mo ngasih komentar (tapi btw, emang mbak nana butuh komentar ? :))
yang pasti aku berdoa, semoga tercapai apa yang mbak nana inginkan ehhh niatkan (dan butuhkan :))
Allah yang Maha Tahu pasti tahu kapan waktu yang tepat
dan insyaallah Dia akan memberikannya pada kita apa yang kita butuhkan sesuai dengan pengetahuan Dia kapan kita siap menerimanya.
amin. :)

Gila.....................

Kun.....
Aku masih ingat critamu tentang kegilaanmu yang muncul saat rasa ingin menikah muncul...
abis baca itu, aku jadi bertanya ihhhkkk kayaknya gw gak normal deh kog rasa itu gak pernah gw rasakan bahkan rasa suka ama ikhwan pun aku gak pernah rasakan hanya sekedar admire saja lah itupun pake secret-secretan hehehee

Tuhan memang maha adil yah.... setelah baca emailmu itu, tanpa aku sadari aku ternyata mengalami kegilaan itu bahkan ampe skarang pun....itu pun sadarnya setelah teman aku ngerasa ada sesuatu yang berubah pada diriku....what's....brubah..??? mang power rangers pake acara berubah heheeee......

Iyahh yah....keceriaan yang selama ini menjadi trademark-ku hilang ntah kemana....
yang ada hanya wajah kuyu tanpa semangat.....dan diam seribu hahasa dan merasa sepi meskipun di tengah tawa teman2. Setiap bangun pagi, mandi, dandan dan ke kantor tanpa ada passion, tanpa ada rasa greget....dan seolah yang hadir di kantor ini adalah jasadnya saja, rohnya ntah kemana....aku juga gak tau...perasaan jasad ama rohku menyatu kog....(sssstt sok dibuat puitis gitu deh,...)

Pada saat menghadiri prosesi pernikahan temanku, melihat betapa khusyu dan sakralnya prosesi itu ditambah mengharukan karena hampir semua tamu yang datang meneteskan air mata tak terkecuali aku juga sambil malu-malu gitu deh.....pake acara toleh kanan toleh kiri....ihhh jangan2 yang nangis cuman aku doang kan malu boooo....

Pada saat teman kosku cerita bahwa saat ini dia lagi dalam proses ta'aruf (tapi menurut kami sih itu PDKT hehee...)......sesama teman kantor...saat dia sharing dia punya perasaan, keraguan, kerinduan hihikkk pusiiing deh pokoknya kalo nemenin orang yang lagi fall in love cerita....

Saat-saat itulah aku merasa ada sesuatu yang salah sama aku ...apakah itu....yappppp ternyata selama ini yang ada pada diri ini adalah keinginan untuk menikah, bukan NIAT. Karena ada perbedaan antara ingin dan niat.....perbedaannya apa yah...wong pada akhirnya tujuannya sama kan...??? iya gak buuk....Eh tapi kata temanku...NIAT itu sesuatu yang sudah akan dikerjakan sementara INGIN belum tentu dikerjakan hanya sebatas kemauan saja...

Ternyata memang ada bedanya......setelah menyatakan NIAT untuk menikah tahun ini bukan hanya sekedar ingin saja....rasa gila itu muncul......aku bahkan gak tau apa yang harus aku lakukan....di kantor aku bengong aja.....gak konsentrasi kerjanya, di kost2an bengong aja gak tau mau ngapain padahal ada begitu banyak buku yang belum kelar di baca, ada begitu banyak acara TV yang asyik buat ditonton, ada beberapa teman kos ku yang begitu asyik diajak ngobrol tapi yang aku pilih adalah kamarku sambil tidur-tiduran di atas kasur dan akhirnya ketiduran hehehe...

Eh yang gilanya lagi koq....aku bisa lancar nulis ini yah,..... auk ah gelapppp...

Sunday, April 8, 2007

Pernikahan KiKi

1 April 2007 adalah hari paling bahagia buat Kiki, sahabat gw dan teman jomblo gw. Yah...hari itu Kiki melangsungkan akad pernikahannya dengan Arie.....Sebagai sahabat, gw mo liat langsung prosesi pernikahannya dan ikut terlibat langsung sebagai seksi repot maksudnya sok merepotkan diri heheee....
Tepat pukul 08.00 pagi gw dah nyampe di halte busway Sawah Besar, dari halte tersebut cukup jalan kaki kira-kira 500 meter ke tempat pestanya Kiki. Eits mampir dulu di ATM soale blum ngampil duit buat dimasukin di angpao hehee...and langsung meluncur ke balai warga tempat akad berlangsung.
Dari kejauhan nampak sekumpulan bapak-bapak lengkap dengan batiknya sedang mondar mandir sibuk mempersiapkan tetek bengek penjemputan pengantin pria, nampak juga gadis-gadis pagar ayu yang berseragam kebaya kuning emas lengkap dengan sanggulnya berdiri berjejer rapi.....Gw dan Ip cukup kebingungan mencari orang2 yang kukenal minimal pengantin perempuannya....ooohhh dimanakah gerangan.....
Ternyata pengantinnya lagi di dalam kamar rias lengkap dan kebayanya....mmmhhh cuantik banget......pangling gw.....numpang cermin sebentar soale jilbab yang gw pake hancur lebur perlu di rapiin lagi. Sambil menunggu pengantin pria datang, gw dan Ip ikut berdiri dalam deretan penyambut tapi kami berdirinya di pinggir aja yah...soale kagak ada yang dikenal boooo....
Prosesi penerimaan pengantin pria di lanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan saritilawah dilanjutkan ke acara inti yaitu prosesi pernikahan. Penghulu, wali, saksi dan kedua mempelai sudah siap, sambil menunggu pak penghulu mengecek kelengkapan administrasi pengantin, di lanjutkan dengan permohonan ijin dan permintaan maap dari pengantin wanita ke wali dalam hal ini bapaknya Kiki sendiri. Cukup terharu dan sempat juga neh netesin air mata bercampur keringat mendengar dialog anak-bapak yang tidak dapat menahan haru sehingga butuh beberapa waktu untuk menenangkan diri....sempat gw noleh kanan kiri ke para tamu yang lain dan ternyata hampir semua tamu undangan sudah dilengkapi dengan tissu dan sapu tangan untuk menghapus tetesan air mata. Kalo boleh jujur moment inilah yang paling mengharu birukan suasana pernikahan.
Acara selanjutnya acara pengucapan ijab kabul oleh pengantin pria dan wali. Alhamdulillah semuanya lancar. Acara dilanjutkan dengan makan prasmanan sementara pengantin beerganti pakaian.
Di acara pernikahan ini gw ketemu ama IIM, Mas Said (suami IIM), Ita (teman kantor di BC), Pak Karsim (mantan bos gw di BC). Setelah sempat berfoto bareng, kami pamitan pulang berhubung hari semakin siang.....
Buat KIKI dan ARIE
" Selamat yah.....akhirnya aral melintang menuju pernikahan dapat kalian lewati semoga aral-aral yang masih menghadang di depan menuju keluarga sakinah dapat kalian lewati dengan mulus. Sekali lagi selamat.......selamat....selamat.....dan thanks atas doa kalian ditengah-tengah kesibukan menerima tamu kalian masih aja sempat mendoakan gw tuk segera menyusul thanks.....thanks bangeeetttt......Semoga gw juga cepat menyusul kalian yah menunaikan sunnah Rasul"

Friday, April 6, 2007

Long Week End

Asyiiikkkk....... libur paskah jatuh di hari Jumat, ini berarti long weekend dong....eitsss tunggu sbentar...bukankah di kantor tetap masuk kerja di hari sabtu...???? ho...ho..ho.. hari kejepit dong yah.....
Malaassss banget memulai aktivitas sabtu ini, berhubung kemarin dah libur trus cuaca pagi ini begitu menggoda untuk tidur lagi hehe .....tapi live must be go on....so....meskipun malas2an tetap aja berangkat ke kantor.
Suasana kantor yang sepi karena banyak yang ngambil cuti.....dan aktivitas yang gak terlalu banyak kecuali masalah hp Big Bos yang ke blokir karena bliau salah masukin no PIN ampe 3 kali....dan masalah berikutnya adalah yang biasa ngurusin HPnya lagi cuti juga....gubraaakkkk jadilah kami-kami yang jaga gawang sibuk ngurusin....dan akhirnya bisa teratasi juga...Alhamdulillah....
Sabtu siang ini rencananya mau ke NOKIA CARE bareng Ip, berhubung hape kesayanganku rusak sejak 3 minggu yang lalu, skalian mo liat-liat hape baru di DETOX....
Happy Long Week End yah buat kalian2 yang menikmatinya.....