Tuesday, March 25, 2008

Patah Hati

“Cheng, aku lagi patah hati nih,”kataku membuka percakapan ditelepon dengan Cheng, sohibku yang memilih menetap dan berkarier di Purwokerto sebagai dosen.
“Siapa yang berani mematahkan hatimu?”tanya Cheng dengan suara penasaran.
“Gak ada yang mematahkan hatiku,”ujarku.
“Kalo begitu hati siapa yang kau patahkan?” tanya Cheng masih dengan suara penasaran.
“Gak ada,”jawabku
“Lalu, bagaimana kamu bisa patah hati?”tanya Cheng lagi.
"Aku sendiri yang mematahkan hatiku,’’jawabku dengan polos :d


Aneh bin ajaib, aku merasa patah hati tapi tak satu orang pun yang mematahkan hatiku dan tak satupun hatinya orang aku patahkan. Aku sendiri yang mematahkan hatiku sampai berkeping-keping. “Halah…..sok didramatisir,”ujar bathinku. Gak…gak didramatisir. Aku hanya belajar mengungkapkan perasaanku even ke diriku sendiri. Lagian kalo aku patah hati kan gak ada yang rugi dan tidak ada yang aku rugikan,”ujarku. Aku hanya ingin menikmati rasanya patah hati dan ternyata….asyik juga yah…soalnya patah hati sambil makan sambal goreng ati…..heheheee….