Friday, January 26, 2007

My Friends & Me

Diri kita sekarang adalah “hasil” dari kita yang kemarin-kemarin. Begitulah kira-kira ungkapan yang bisa dipakai untuk menunjukkan betapa kita tidak bisa lepas dari sejarah panjang kita, mulai dari lahir sampai sekarang.

Sewaktu mengikuti pelatihan develop leadership potential, kami diminta untuk menapak tilasi kehidupan yang bukan hanya sekedar peristiwa, melainkan makna dari setiap peristiwa.

Dari situlah saya menemukan betapa banyak peristiwa telah saya alami, baik suka maupun duka, baik yang biasa maupun yang luar biasa. Saya juga menemukan siapa saja orang-orang yang memberikan pengaruh pada kehidupan saya, tidak hanya orang tua, keluarga, atau teman-teman, tetapi juga tokoh-tokoh yang saya idolai saat itu. Saya juga menemukan mimpi-mimpi yang terwujud, cita-cita yang tercapai, kegagalan, keberhasilan, kesedihan, kekecewaan, juga asa dan obsesi yang belum terlaksana.

Namun satu hal yang sangat saya syukuri adalah saya memiliki teman-teman sepanjang masa.

Saya memiliki 4 orang teman yang saya kenal sejak SMA. Semuanya berdomisili di Makassar, hanya saya saja yang sering merantau. Setiap kali saya pulang kampung, kami selalu ketemu dan jalan bareng. Tiga diantaranya sudah menikah dan alhamdulillah saya dapat menghadiri acara pernikahan kedua teman saya. Sementara teman saya yang satu masih setia dengan status jomblonya meskipun sudah kebelet mau menikah hanya saja belum ketemu jodoh yang tepat. Nah dia nih adalah teman yang paling asyik diajak curhat disaat diri ini mengalami hopeless setiap kali pertanyaan ‘kapan menikah” ditujukan kepada kami…..(mungkin karena kita sama-sama jomblo kali yah…)

Sewaktu pertama kali menginjakkan kaki di Fak. Psikologi UGM, Warti adalah orang pertama yang menyapa dan mengajak kenalan. Dan sejak saat itu dan sampai saat ini kami tetap menjalin komunikasi meskipun jarak memisahkan kami dan ditelan oleh kesibukan masing-masing. Meskipun masih jomblo juga, Warti adalah teman yang asyik diajak curhat di saat hati ini gundah bertanya kenapa jodoh tak kunjung datang? Kalo udah kayak gini pasti kami saling menyemangati dan mengingatkan untuk banyak-banyak berdoa.

Ada lagi, seorang ibu muda kini. Kami bersahabat sejak tinggal bersama di asrama mahasiswa UGM hingga saat ini. Kami punya kenangan setiap kali bulan Juni datang. Saya yang lahir di bulan Juni, suaminya lahir di bulan Juni dan kedua anaknya lahir di bulan Juni……sehingga setiap bulan Juni, ibu muda ini pasti sibuk mencarikan kado buat kami berempat…….

Satu lagi (meski ada beberapa yang lain), seorang teman semasa kerja di BerauCoal. Cewek tambang yang ingin diperlakukan sama dengan cowok tambang lainnya. Perawakannya tomboy tapi jago nyanyi. Kami banyak menghabiskan waktu bersama sehingga setiap kali kami terpisah….orang-orang sekitar akan menanyakan salah satu dari kami…??? Yah seperti kata pepatah dimana ada semut disitu ada gula, dimana ada Susi disitu ada Ratna…..hehhe… saat ini Susi menetap di Banjarmasin bersama suami dan anaknya. Satu hal yang paling berkesan dari mantan cewek tomboy ini adalah sikapnya yang selalu memandang sesuatu dari segi positif dan kalo abis curhat sama dia pasti semangatku bertambah seperti habis ngecharge HP……..

Dan tidak ketinggalan cowok-cowok tambang yang pernah menghabiskan hari-hari bersama di mess samburakat. Meskipun saat ini kami sudah tercerai berai tetapi komunikasi tetap jalan melalui email, sms dan telepon.

Semakin banyak orang yang saya ukir dalam hidup walaupun “seseorang” yang akan mewarnai hidup saya yang lain belum Allah datangkan untuk saya……